Unggulan

Memasuki Musim Gugur Pertamaku di Jerman 🍁🍂

Assalamualaikum semuanya! ✨️ Semoga kalian sehat dan bahagia selalu. Selamat hari Jumat berkah barokah untuk kalian semua dari aku di Jerman, 19 September 2025 pukul 08.43 pagi.

Hari ini aku mau cerita dan menulis banyak tentang pengalamanku dan lainnya. Alhamdulillah. Allahumma Baarik. ✨️

Akhirnya, aku akan merasakan musim gugur pertamaku di Jerman 🍂. Tahun lalu di bulan September aku masih di Indonesia, jadi aku baru tiba di Jerman pas musim dingin bulan Desember. Sekarang, setelah melewati musim dingin, semi, dan panas, aku bisa melihat bagaimana summer perlahan berganti ke autumn. Rasanya campur aduk, ada semangat, ada juga rasa haru.

Dalam tiga hari terakhir, suhu masih sempat naik sampai 20 derajat. Tapi aku tahu minggu depan udah bener-bener masuk musim gugur, karena dari perkiraan cuaca suhunya bisa turun sampai 9 derajat. Kalau udah di bawah 10 derajat, menurutku itu dingin banget. Siang hari juga nanti paling belasan derajat. Matahari juga lebih jarang muncul, lebih sering mendung. Aku excited banget, karena suasana musim gugur itu pasti berbeda, lebih adem dan tenang.

Sekarang aku udah mulai pakai baju hangat: sweater, jaket, kadang syal. Pagi-pagi udah dingin sekali, meski siang kadang masih bisa hangat sekitar 21–24 derajat. Tapi ini kayaknya minggu terakhir cuaca masih di angka 20-an, karena sebentar lagi suhu bakal turun drastis.

Aku seneng banget, karena ini artinya aku akan merasakan 4 musim lengkap sejak tinggal di Jerman. Dari pertama kali datang pas winter, sampai akhirnya autumn. Itu juga berarti sebentar lagi aku genap setahun di Jerman. Alhamdulillah, selama hampir setahun ini aku bisa bertahan, belajar bahasa, dan beradaptasi.

Selama hampir setahun, aku belum pernah benar-benar bertemu orang Indonesia di sini. Ada sih beberapa kontak lewat WhatsApp, tapi tempat tinggal mereka jauh, sekitar 2–3 jam dari kotaku. Jadi aku lebih banyak sendiri, fokus belajar, beradaptasi, dan tentunya bersama suami. Aku udah bisa belanja sendiri, buang sampah sendiri (termasuk gelas beling), bahkan naik kereta sendiri ke kota lain yang jaraknya sekitar 1 jam. Aku belum berani jauh-jauh kalau sendirian, karena khawatir soal sinyal HP dan keamanan. Tapi setidaknya aku sudah berani melangkah sejauh itu.

Alhamdulillah, Masya Allah Tabarakallah, aku juga bersyukur selama ini selalu sehat. Belum pernah sekalipun ke dokter di Jerman. Kalau sakit pun, hanya sakit ringan yang bisa ditangani sendiri. Aku punya asuransi sejak awal datang, tapi sampai sekarang belum pernah digunakan. InsyaAllah semoga aku dan suami selalu diberi kesehatan. Ke depannya, aku ada rencana untuk segera memilih dokter keluarga dan dokter gigi di Jerman, tapi itu nanti kalau memang sudah waktunya baru booking termin ketika dibutuhkan. Untuk sekarang, aku nikmati dulu rasa syukur ini.

Selain soal kesehatan, aku juga bersyukur bisa lebih konsisten dalam ibadah. Dari peralihan musim summer ke autumn ini, aku merasakan perubahan besar juga. Waktu summer, aku sempat menjamak sholat Maghrib dan Isya, dari 18 Mei sampai Agustus. Tapi sejak Agustus awal, aku sudah tidak menjamak lagi, karena waktunya sudah mulai turun.

Sekarang di pertengahan bulan September, Maghrib sekitar pukul 19.30. Jadi aku bisa sholat Maghrib dan Isya di waktunya masing-masing.

Aku juga sudah mulai bisa melanjutkan puasa sunnah lagi. Waktu summer, jujur berat banget. Aku pernah coba puasa satu-dua kali, misalnya saat puasa sunnah menjelang Idul Adha saat di bulan Juni awal. Sahurnya jam 2 pagi, karena subuh sudah mulai jam 3, dan buka puasa jam 21.20 malam. Itu puasa terpanjang yang pernah aku jalani, sekitar 18–19 jam. MasyaAllah luar biasa tantangannya.

 Tapi sekarang, Alhamdulillah, waktu sudah bergeser. Subuh dimulai jam 5, jadi aku bisa sahur jam 4. Buka puasanya pun lebih cepat, tidak selama di summer. InsyaAllah nanti pas musim dingin, puasa akan terasa lebih ringan lagi. 

Musim gugur pertama ini buatku bukan sekadar pergantian cuaca, tapi juga tanda bahwa aku sudah menapaki perjalanan baru di hidupku. Dari seorang yang datang di musim dingin, bertahan melewati semi dan panas, hingga kini menyambut autumn dengan hati penuh rasa syukur.

Semoga aku bisa terus kuat, sehat, ibadah semakin terjaga, dan menikmati setiap detik perjalanan di negeri baru ini. 🌸


Komentar

Postingan Populer