Langsung ke konten utama

Unggulan

Gimana Sih Caranya Lulus Ujian A1 Bahasa Jerman?

Hai teman-teman! Buat kalian yang lagi deg-degan mempersiapkan ujian A1 Bahasa Jerman, sini-sini merapat dulu!  Pasti lagi pusing kan mikirin Grammatik, Wortschatz, dan segala macam tetek bengeknya? Nah, jangan khawatir! Aku, Nisya, dari akun TikTok @ nisyadiary , hadir buat nemenin perjuangan kalian. Di TikTok, aku sering banget share tips dan trik seputar belajar Bahasa Jerman, khususnya buat level A1. Kali ini, aku mau rangkum semua slide-slide yang udah pernah aku share jadi satu postingan blog yang super lengkap. Anggap aja ini contekan versi panjang, hehe!  Semua tips ini berdasarkan pengalaman pribadi aku dan juga tips dari teman-teman lain yang udah berhasil lewatin ujian A1. Jadi, buat kalian yang pengen lulus ujian A1 dengan nilai oke, bahkan mungkin sehr gut,  wajib banget simak postingan ini sampai habis!  Siapin cemilan, kopi hangat, dan mari kita mulai perjalanan kita menuju sertifikat A1! ---- Bagian 1:  Persiapan Materi – Pondasi yang Kuat Biar N...

Pengalaman Ujian Bahasa Jerman A1 di Goethe-Institut: Belajar Otodidak Hingga Kelas Persiapan

 Halo teman-teman! Kali ini aku ingin berbagi pengalaman seru dan menantang saat mengikuti ujian bahasa Jerman A1 di Goethe-Institut. 

Sebagai seseorang yang berencana untuk pindah ke Jerman demi berkumpul dengan suami tercinta, ujian ini menjadi salah satu tahap penting yang harus aku lewati. 

Semoga cerita ini bisa memberikan gambaran dan semangat bagi kalian yang sedang atau akan menghadapi proses serupa.


Sebelum memutuskan untuk mengikuti ujian A1, aku mulai dengan mencari informasi sebanyak mungkin tentang persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan visa keluarga ke Jerman.
Salah satu syarat utamanya adalah memiliki sertifikat bahasa Jerman level A1, yang menunjukkan kemampuan dasar dalam berbahasa Jerman.
Informasi ini aku dapatkan dari situs resmi Kedutaan Besar Jerman di Indonesia.

Awalnya, aku mulai belajar bahasa Jerman secara otodidak. Karena nggak tahu harus mulai dari mana, aku coba cari-cari platform gratis dan akhirnya menemukan website DW Learn German. Website ini lengkap banget, mulai dari video, latihan soal, sampai simulasi percakapan. Aku sering gunakan modulnya untuk memahami kosakata dan tata bahasa dasar.

Belajar otodidak itu nggak gampang, apalagi aku sambil kerja waktu itu. Tapi aku coba bikin jadwal belajar sendiri, minimal 1-2 jam sehari. Kuncinya adalah konsisten dan jangan takut salah!


Setelah merasa cukup punya dasar, aku mulai ikut les di MoinJerman. Les ini sangat membantuku untuk lebih memahami struktur bahasa Jerman dan meningkatkan kemampuan berbicara. Karena aku masih bekerja, aku ambil kelas yang jadwalnya fleksibel.


Guru-gurunya di MoinJerman ramah dan sabar banget. Mereka sering kasih tips praktis untuk menghadapi percakapan sehari-hari dalam bahasa Jerman. Buat aku, les ini benar-benar melengkapi apa yang sudah aku pelajari secara otodidak sebelumnya.


Mendekati ujian, aku merasa butuh pendalaman materi khusus, jadi aku daftar di Denkspa untuk kelas persiapan ujian selama 1 bulan. Di sini, aku belajar format soal ujian secara detail, mulai dari bagian mendengar (Hören), membaca (Lesen), menulis (Schreiben), sampai berbicara (Sprechen).


Kelas di Denkspa ini fokus banget ke teknik menjawab soal dan strategi menghadapi ujian. Kami juga sering simulasi ujian, jadi aku merasa lebih percaya diri untuk menghadapi ujian sebenarnya.


Selama kursus, diajarkan keterampilan dasar seperti mendengar (Hören), membaca (Lesen), menulis (Schreiben), dan berbicara (Sprechen) dalam bahasa Jerman. 

Setiap sesi dilengkapi dengan latihan soal yang mirip dengan format ujian sebenarnya. Hal ini sangat membantu dalam memahami tipe-tipe soal yang akan dihadapi nantinya.


Setelah menyelesaikan kursus, tibalah saatnya untuk mendaftar ujian A1. Proses pendaftaran dilakukan secara online melalui situs resmi Goethe-Institut. 

Penting untuk memeriksa jadwal ujian jauh-jauh hari, karena kuota peserta seringkali terbatas. Biaya ujian A1 Bahasa Jerman Juli 2024 adalah Rp. 1.950.000. Pembayarannya melalui rekening Goethe Institut BCA online yang sudah terdaftar dan diinformasikan melalui e-mail pendaftaran akun di website Goethe. 


Setelah mendaftar dan melakukan pembayaran, aku menerima konfirmasi melalui email. H-2 sebelum ujian, informasi detail mengenai lokasi, waktu, dan tata tertib ujian dikirimkan. 

Persiapan administrasi yang matang ini membuat aku merasa lebih tenang menjelang hari-H.


Hari Ujian


Hari yang dinanti pun tiba. Ujian dibagi menjadi dua sesi: sesi tertulis dan sesi lisan.
Sesi tertulis mencakup tiga bagian, yaitu mendengar, membaca, dan menulis, yang berlangsung selama sekitar satu jam.
Sesi lisan dijadwalkan beberapa jam setelahnya.


Sebelum ujian dimulai, semua peserta diminta untuk menyimpan barang bawaan, termasuk ponsel dan jam tangan pintar, di loker yang disediakan. 

Kami hanya diperbolehkan membawa alat tulis ke dalam ruang ujian. Aturan yang ketat ini memastikan bahwa ujian berlangsung dengan adil dan tertib.


Sesi Tertulis


Bagian pertama adalah mendengar (Hören). Kami mendengarkan beberapa percakapan singkat dalam bahasa Jerman dan diminta untuk menjawab pertanyaan berdasarkan informasi yang disampaikan.
Konsentrasi penuh sangat diperlukan di sini, karena setiap audio diputar hanya dua kali.


Selanjutnya, bagian membaca (Lesen). Kami diberikan beberapa teks pendek, seperti iklan atau pengumuman, dan harus menjawab pertanyaan terkait.
Pemahaman kosakata dasar dan struktur kalimat sederhana sangat membantu dalam menyelesaikan bagian ini.


Bagian terakhir dari sesi tertulis adalah menulis (Schreiben). Kami diminta untuk menulis email sederhana, misalnya untuk mendaftar kursus bahasa atau mengatur janji temu.
Penggunaan tata bahasa yang benar dan kemampuan menyampaikan informasi dengan jelas menjadi kunci di sini.


Sesi Lisan


Setelah istirahat beberapa jam, tibalah saatnya untuk sesi lisan (Sprechen). Sesi ini dilakukan berpasangan, di mana setiap peserta diminta untuk memperkenalkan diri, menjawab pertanyaan sederhana, dan melakukan percakapan singkat dengan pasangan.
Meskipun sedikit gugup, latihan selama kursus membantu aku untuk berbicara dengan lebih percaya diri.

Menunggu Hasil


Setelah menyelesaikan ujian, tibalah tahap yang paling menegangkan: menunggu hasil. Biasanya, hasil ujian akan diumumkan sekitar satu minggu setelah ujian.
Aku terus memantau email untuk mendapatkan kabar terbaru. Ketika akhirnya aku menerima email dari Goethe-Institut, rasa lega dan bahagia bercampur jadi satu.
Alhamdulillah, aku berhasil lulus dengan nilai yang cukup memuaskan! Aku mendapatkan nilai 88 dari 100 skor untuk semua sesinya. Sangat bersyukur, akhirnya usahaku selama ini terbayar sudah.


Pengalaman mengikuti ujian A1 ini mengajarkan aku banyak hal, terutama tentang pentingnya persiapan dan kesungguhan dalam belajar. 


Buat kamu yang sedang mempersiapkan ujian A1, berikut beberapa tips dariku:

1. Mulai dari Dasar: Pelajari kosakata dan tata bahasa dasar terlebih dulu, misalnya lewat platform seperti DW Learn German.

2. Manfaatkan Les: Jika memungkinkan, ikutlah kelas yang bisa membimbingmu secara terstruktur.

3. Simulasi Ujian: Persiapkan dirimu dengan simulasi ujian agar lebih familiar dengan formatnya.

4. Jangan Malu Berlatih Bicara: Meski awalnya sulit, latihan berbicara akan sangat membantu di sesi lisan.


Semoga pengalaman ini bisa memotivasi kamu untuk terus belajar dan percaya diri menghadapi ujian A1. Kalau aku bisa, kamu juga pasti bisa! Semangat!









Komentar

Postingan Populer