Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hai, salam sapa dari saya, yang namanya sudah terpampang jelas di atas bagian blog ini dan pada url yang terpampang di website yang sedang kalian kunjungi sekarang.
Whoapss! Mau pada apa nih lihat-lihat blog-ku? Hehe^^
Hmm, oke nggak masalah ya kalau kalian cuma mau lihat-lihat dan enggak baca sepenuhnya tulisanku. Cuma mau iseng doang atau baca ini cuma inti-intinya doang juga enggak papa.
Sebagai fresh graduate yang baru saja lulus madrasah aliyah di tahun 2017. Saya dapat merasakan kegelisahan dan kekhawatiran yang akan dirasakan oleh calon mahasiswa/i. Ciee, calon mahasiswa/i nih yeee.
Buat kalian yang masih berada di bangku kelas tiga SMA/MA/SMK/ dst dan mau meneruskan ke bangku perkuliahan bener enggak sih, kalian masih suka ngerasa bingung, khawatir ataupun ragu dengan keputusan kalian? Ya, walaupun, tentunya kalian sudah punya keputusan untuk jalan hidup kalian kedepannya.
But, sering ngerasa enggak sih? Nanti gimana, ya? Apa aku bisa beneran sesuai jalanku dan rencanaku, atau Allah lah yang akan menentukan jalan hidupku kedepannya?
Hm, bicara tentang siapa yang menentukan jalan kehidupan memang bisa dari dari dua sisi yaitu diri kita sendiri dan dari Allah ya, ingat Allah tidak akan merubah suatu keadaan kecuali kita mau dan mampu merubahnya dengan sendirinya. Jadi, ya, you know, you must do it.
Okay, cukup sudah intro unfaedahnya:"). Maklum, kalau udah nulis suka lupa diri:").
Ehehe.
Okay,
Ini pengalaman saya dalam mengikuti SBMPTN 2017. Tahu singkatan SBMPTN kan? Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
WAAHHH, agak enggak nyangka saya bisa ikut ujian SBMPTN 2017, dan di SBMPTN 2017, saya banyak sekali dapat pelajaran berharga.
Di pause dulu, ya pengalamannya, saya mau makan malam dulu, hehe.
Nanti saya sambung di paragraf setelah ini.
Selesai nih makannya. Ok, back to topic.
Jadi, kemarin pada 16 Mei 2017, saya mengikuti ujian SBMPTN di kota Cirebon. Kenapa saya memilih panlok di Cirebon? Karena saya orang Cirebon hehe, dan beruntungnya, Cirebon termasuk wilayah panlok SBMPTN.
Banyak yang bilang soal SBMPTN itu lebih sulit daripada soal UN. Dan, saya juga pernah ngerasa gerogi dan nervous banget ketika mendengar kalimat itu. Rasanya deg-deg an banget. Because, you know lah, kalau memang SNMPTN bukan jalannya kita, kita sebaiknya ikut ujian masuk perguruan tinggi lainnya kan?
Jadi, pas tanggal 26 April 2017 itu, waktu pengumuman SNMPTN. Saya ngerasa sudah deg-degan sekali. Saya pikir, mungkin, ya, saya bisa menjadi salah satu orang yang beruntung di SNMPTN 2017.
BUT, WHEN I'M SEE THE ANNOUNCEMENT SNMPTN, MY HEART WAS VERY VERY BROKEN.
Dan, pas tahu saya nggak keterima lewat jalan SNMPTN seketika cuma bisa senyum getir sambil bilang, "Alhamdulillah," dan, tetap melakukan sujud syukur. Waktu itu, pengumuman jam 14:00. Dan, pada hari itu, jam 14:00 saya baru sampai rumah abis pergi ada acara kelas. Setelah sampai rumah, dan udah melihat bahwa jam menandakan pukul dua siang. Saya sudah mulai dagdigdug jantungnya. Haha, seriously, aku tadinya mau buka pengumuman SBMPTN besok pagi sekitar jam duaan aja, karena, takut servernya sibuk. But, setelah aku ragu-ragu, akhirnya aku tanya sahabatku dulu, dia beda sekolah sama aku. Kata dia, "cepetan buka, daripada penasaran,". Agak sedikit pengen ketawa sih, ia gimana yaaa, yaa iya sih, daripada penasaran sama web pengumuman mending buka sekarang.
Dan, akhirnya, saya mulai utk siap-siap buat buka pengumuman SNMPTN. Temanku tadi yang nyuruh saya itu, dia juga penasaran sama hasilku, dia nggak ikut SNMPTN, tapi dia ikut merasakan apa yang dirasakan oleh diriku hehe.
Persiapan saya lagi itu, saya duduk di atas sajadah, sambil pegang hp, dan pegang kertas kartu pendaftaran SNMPTN. Bukan apa-apa kalau saya buka pengumuman di atas sajadah, hanya saja, saya harus ikhlas, legowo, dan berlapang dada; apapun hasilnya, saat itu saya harus tetap sujud syukur. :")
Dan akhirnya, pada website tersebut terpampang.
Anda dinyatakan tidak lulus SNMPTN 2017.
Dan, seketika jantung berhenti sejenak, kemudian sadar kembali. Dan, akhirnya saya tetap sujud syukur kepada Allah. Apapun hasilnya saya harus berlapang dada; karena, SNMPTN itu sudah saya usahakan selama saya belajar di sekolah lima semester.
Ok; setelah itu, kemudian saya segera mengambil langkah untuk mengikuti SBMPTN. Ya, walaupun masih ada satu kesempatan dari jalur rapor PTKIN. Yaitu SPAN-PTKIN. Jalur rapor sama saja, but, saya harus tetap mencoba untuk bisa masuk ke salah satu kampus yang saya inginkan.
Waktu, SNMPTN kemarin, saya mengambil 2 kampus di Jawa Barat semua, dan, pilihan pertama ada di kampus UPI, dan kedua adalah UNPAD.
Setelah saya ditolak sama UPI dan UNPAD. Rasanya, belum pas kalau belum coba ujian SBMPTN. Makannya, waktu pemilihan kampus dan jurusan saya tetap pada pendirian UPI dan UNPAD. Walaupun, prodinya agak berbeda. Hihi, karena, saya harus tahu diri, lah, ya. :)
Sebelumnya, saya juga pernah punya persiapan buat ikut ujian SBMPTN. Saya sudah punya sedikit bekal berupa materi dan juga latihan soal, serta, pernah mencoba try out beberapa kali.
Bekal yang saya punya berupa buku wangsit jeroan ayam. Alias wangsitnya om jero. Hehe. Saat itu, saya beli buku wangsit di tokopedia, dan, bonus dapat tas SBMPTN, jadi, tas nya bisa saya pakai. Tasnya tas buat tambahan bawaan kalau berat. Tahu kan?
Saat itu, saya beli buku wangsit soshum yang silver plus buku prediksi passing gradenya.
Hihi. Ternyata, bukunya om jero wangsit jadi bisa sangat berguna banget dan membantu^^. Walaupun, waktu beli, harus mikir beberapa kali, karena udah sok kepedean dikira bakal masuk SNMPTN. Haha. Jangan meniru saya,ya, hehe.
Waktu itu, setelah tau diri bakal ikutan SBMPTN. Dan, bakalan tau saingannya bakalan banyak lebih dari satu sekolah, melainkan satu alias seluruh Indonesia. Aku beneran enggak percaya diri banget.
Seriously setelah UNBK, dan setelah USM STAN 2017, aku males banget yang namanya belajar. :')
Ya Allah, namanya sedang diuji, kudu banyak ekstranya memang.
Dan, dengan secara perlahan-lahan, akhirnya saya mulai banyak berlatih soal-soal dari bukunya om jero.
Saya ingat banget waktu itu, ada alumni lulusan sekolah saya yang mau ikut SBMPTN juga seperti saya, dan, dia itu jadi pindah ke soshum, loh. Padahal, dia dulunya, IPA jurusannya. Sebenernya, saya sedikit sedih dan takut banget. Because, sainganku banyak yang alumni dan sudah pada ikut bimbel. Sedangkan saya, saya cuma belajar dari buku SBMPTN dan itu belajar sendiri. Serta, dengan banyaknya kemalasan saya sudah dapat diukur bahwa saya kemungkinan besar bakal enggak lulus lagi;')
Sabar.
Dengan berat hati, saya juga harus tetap belajar tentunya untuk bisa mengikuti SBMPTN sebaik mungkin. Mau hasilnya lulus atau tidak, prinsip saya adalah melakukan yang terbaik terlebih dahulu.
Dan, tibalah waktu untuk ujian SBMPTN 2017.
16 Mei 2017 pukul 08:00 saya berangkat dari rumah. Saya sudah agak lupa sih sebenernya mulai jam berapa masuknya. Tetapi, seinget saya mulainya itu jam 10:00 dan saya harus berangkat 08:00 untuk melihat lokasi ujian serta menempuh jarak yang lumayan jauh. Saat itu karena saya belum punya SIM dan tidak mengendarai motor. Saya naik elp dan jalan kaki ke salah satu lokasi ujian SBMPTN.
Saya saat itu ujian di SMA 7 KOTA CIREBON. Di jalan Perjuangan by pass Sunyaragi, Cirebon. Di depannya ada SMK 1 Cirebon, dan sebelumnya juga ada SMA 4 KOTA Cirebon.
Dan, di dekatnya ada kampus UNTAG Prima Hotel Cirebon dan juga IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
You know?
Pas hari H SBMPTN saya benar-benar pasrah, dan berserah diri hanya kepada Allah SWT. Urusan diterima atau tidak diterima SBMPTNnya itu adalah ketentuan dari Allah saja.
Dan, sebenernya, waktu itu, saya sudah menjadi salah satu calon mahasiswi resmi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Jadi, pada tanggal 3 Mei 2017 lalu, sebelum SBMPTN, ternyata, saya dinyatakan lulus di IAIN Syekh Nurjati Cirebon di jurusan Perbankan Syari'ah. Alhamdulillah. Akhirnya, usaha saya lewat jalur rapor bisa diterima di kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Fyi: sebenernya, saya mendaftarkan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon karena alasan orang tua, khususnya Ibu saya. Jadi, saya sbg anak harus tetap melaksanakan tugas mematuhi keinginan orang tua, khususnya Ibu. Dan, saya pun insya Allah tidak keberatan, selama keinginan orang tua saya baik untuk saya.
Tetapi, tetap saja, saya harus tetap mengikuti SBMPTN 2017. Mau gimanapun Ibu saya bilang saya sudah sia-sia mengeluarkan uang sebesar Rp. 250.000 juga tidak apa-apa. Karena, saya juga berhak mencoba sekali lagi keinginan saya sendiri.
Dan, saya juga sudah sepenuhnya untuk belajar dengan semampu saya dalam mengikuti SBMPTN 2017 ini.
Setelah masuk ruangan, agak dag dig dug. Tapi, karena sesi pertama adalah sesi TPA. Saya enggak terlalu takut, karena, bagi saya TPA itu menyenangkan, soal-soalnya itu loh bikin nyaman, hehe. Enggak perlu mikir banyak, tapi bisa ketebak. Asal, kita mau aja untuk tetap setia menyelami soalnya. :)
Dan, setelah lihat soalnya, alhamdulillah, agak sedikit kaget. Cuma, dengan senang hati, insya Allah soal TPA bagi saya mudah. Fyi, TPA SBMPTN 2017 menurut saya lebih mudah dari pada TPA nya USM STAN loh. Wkwk. Enggak tau deh, ini karena faktor apa saya bicara begitu.
Oh ya,saya saat itu memilih SBMPTN untuk bisa masuk di 2 kampus JaBar lagi yaitu UPI sama UNPAD.
Pilihan pertama, PGSD kampus UPI Sumedang
Pilihan kedua, Pendidikan Luar Sekolah, UPI.
Pilihan ketiga, saya lupa memilih apa,but, sepertinya saya memilih Ilmu Sejarah di UNPAD.
Setelah melaksanakan sesi TPA, ada jeda istirahat untuk merehatkan sejenak pikiran yang semraut bertemu soal TPA tadi.
Dan, sebenarnya,tadi saya agak telat masuk ke kelasnya, karena, saya mengantar teman dulu ke toilet, dan, saya harus lari-lari naik tangga ke lantai dua untuk masuk kelas tadi. Huhu. Sedih banget. Baru sesi pertama, telat. Hehe. Dan untungnya, saya sudah ke kelas dulu sebelumnya, jadi, saya sudah tahu, letak posisi duduk saya^^
Sesi kedua pun dimulai sekitar pukul 13:00. Dan, when saya melihat soal materi soshum. Agak kaget, banget. Di luar dugaan. Oh, no. Haha. Saya, agak speechless. Karena saya enggak terlalu mendalam mempelajari materi soshumnya, jadi, saya agak sedikit senyum getir sih pas nemu soalnya menurut saya susah dan sulit.
Dengan berat hatipun, saya harus tetap mengerjakan soal-soal soshum yang nyatanya saya masih belum paham apa itu soalnya. Tapi, ada yang mendingnya sih, soal sejarah dan soal-soal sosiologi yang lumayan saya bisa. Dan, soal ekonomi sedikit membantu. Soal geografi adalah saya jawab dengan prediksi kerja otak dan hati. Haha., jangan meniru adegan ini, ya. Sungguh, deh, ini diluar yang saya tidak inginkan.
Akhirnya, SBMPTN pun selesai, juga;).
Tinggal menunggu hasil. Sambil menunggu hasil dan karena saya nggak yakin seratus persen bakalan lulus SBMPTN, saya akhirnya memutuskan membayar UKT di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Yang kemungkinan besar saya akan menjadi mahasiswi Perbankan Syari'ah.
Hehe. Enggak apa-apa deh, saya harus mengorbankan impian saya jadi guru SD sama guru pendidikan luar sekolah. :)
Padahal, yang saya inginkan jadi guru SD adalah, ingin bisa merubah mindset anak-anak SD di zaman sekarang. But, yaudahlah ya, mungkin ini belum jalannya saya.
Setelah nunggu sebulan, tibalah saatnya pengumuman SBMPTN 2017. Tepatnya pada tanggal 13 Juni 2017. Dan, saya pun sebenernya enggak ada niatan mau buka pengumuman. Karena, saya belum yakin 100% lulus. Dan, nyatanya, saya sudah jadi mengambil kuliah di kampus IAIN tercinta di kotaku. Namun, ya, saya juga penasaran. Walaupun, saya nggak yakin di soal soshum. Tapi, saya ngerasa nyaman selama saya mengerjakan soal TPA SBMPTN. Jadi, ya, saya juga mau tau hasilnya, pokoknya penasaran. Hehe. Dan, akhirnya, saat saya mau buka, saya cuma mengucap basmalah sambil mencoba untuk ikhlas apapun yang terjadi.
Dan, tadaaaaaaaaaaa.
Alhamdulillah
Selamat Anda dinyatakan lulus SBMPTN 2017 di PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Whoaaaaaaa,enggak nyangkaaaa^^ akhirnya, setelah hati dipatahkan oleh SNMPTN dan USM STAN. Allah kasih jalan lain, but, cuma bisa nangis doang lihat pengumuman ini.
Karena, saya sudah menjadi calon mahasiswi di Kampus IAIN Cirebon. :")
Jadi, begitulah pengalaman saya waktu SBMPTN 2017. Mohon maaf apabila banyak yang bukan seharusnya bukan pengalaman malah ditulis disini:).
Sekarang, saya sudah menjadi mahasiswa Perbankan Syari'ah yang Insya Allah sama baiknya dengan cita-cita saya masuk di PGSD serta PLS.
Buat teman-teman yang mau daftar SBMPTN 2018 dan tahun-tahun selanjutnya semangat terus belajarnya,ya. Ingat, Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaNya.
Akhir kata, saya mau cerita, saya juga pernah sekali foto dan masuk langsung ke kampus PGSD UPI Sumedang. Saya cuma bisa senyum sambil bilang, "Maaf, ya, saya cuma bisa perjuangin impian saya sampai sini, dan ngelepasin dengan berat," Haaaah dan itu saya mengucapkan saat saya masuk di area kampus PGSD UPI Sumedang. :")
Sekian.
Wassalamualaikum.
Semoga bermanfaat, ya. Kalau mau nanya-nanya boleh lewat akun instagram atau facebook dan twitter ya, di cari saja di kolom pencarian nama saya: Anisyah Nur Istiqomah.
Salam perjuangan!!! ^^
Assalamu'alaikum kak Anisyah, terima kasih banyak sudah membagi ceritanya.
BalasHapus